Abstraksi
Pada bulan September 2012 Kota Banjarmasin mengalami deflasi sebesar 0,20 persen. Dari 66 kota di Indonesia, tercatat 21 kota mengalami inflasi, sedangkan 45 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 0,74 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Dumai sebesar 0,01 persen. Adapun Kota yang mengalami deflasi tertinggi adalah Kota Singkawang sebesar 2,18 dan deflasi terendah terjadi di Kota Cirebon, Kediri, Medan, dan Cilegon masing-masing sebesar 0,02.
Deflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 1,08 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 1,92 persen. Sementara itu kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami kenaikan harga sebesar 0,24 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,01 persen, kelompok sandang sebesar 2,17 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,19 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 2,86 persen.
Menurut komponennya, barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami deflasi sebesar 0,15 persen, harga yang bergejolak (volatile goods inflation) deflasi sebesar 1,21 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami inflasi sebesar 0,25 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-September) 2012 sebesar 4,15 persen, sedangkan laju inflasi “year on year†(September 2012 terhadap September 2011) sebesar 5,14 persen.