Dari dua dokumen setebal 30-45 halaman ini, kita yakin akan
memunculkan puluhan bahkan ratusan program pembangunan. Baik di tingkat
pusat maupun daerah (provinsi).Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) memuat beragam data rinci terkait pembangunan.
Contohnya: data penduduk buta huruf sampai data penduduk dengan akses sanitasi tidak layak didapatkan persentasenya.
Tidak bisa tidak, di zaman informasi dan komunikasi sekarang,
masyarakat semakin melek tentang pentingnya data. Data semakin
dibutuhkan oleh di semua aspek lapisan masyarakat, dari pemerintah
sampai akademisi. Pencanangan data terpusat di BPS oleh Presiden
beberapa waktu yang lewat semakin mengokohkan peran sentral BPS.
Kenapa sangat perlu dan harus dilakukan managemen kontrol kualitas data?
Di dalam ilmu statistik, dikenal nonsampling error. Berbeda dengan
sampling error, nonsampling error tidak bisa diukur dan dihitung berapa
nilai atau tingkat kesalahan yang ditimbulkan.
Nonsampling error sangat terasa efeknya di tahap evaluasi akhir kualitas data.
Salah satu upaya meminimalisir (setidaknya mencegah) terjadinya
nonsampling error ialah dengan melakukan kontrol kualitas data, dari
tahap perencanaan sampai evaluasi akhir data. Contoh: pengawasan lapangan yang lemah akan membuka celah terjadinya kesalahan, solusinya dilakukan pengetatan pengawasan.
(Mengumpulkan) data itu mahal, tapi lebih mahal lagi membangun tanpa data.
Bangun Indonesia dengan data.
Diamond in=diamond out